Mahasiswa PPG Calon Guru FKIP UMM Ikuti Diklat Kepramukaan KMD dan KML di Bumi Perkemahan Sengkaling UMM

Rabu, 04 September 2024 03:10 WIB   Program Studi Pendidikan Profesi Guru

Mahasiswa Program Pendidikan Guru (PPG) Calon Guru Kemendikbudristek Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) dan Kursus Mahir Tingkat Lanjutan (KML). Kegiatan yang dimulai Rabu (28/8) itu diikuti mahasiswa PPG Gelombang 1 tahun 2024 serta Gelombang 1 dan 2 tahun 2023. Acara diawali dengan pemberian materi selama tiga hari hingga 30 Agustus lalu. Kemudian dilanjutkan dengan perkemahan yang dibuka pada Senin (2/9) di Bumi Perkemahan Taman Rekreasi Sengkaling (TRS) UMM.  Jumlah peserta yang ikut mencapai 823. Dengan rincian PPG Gelombang 1 tahun 2023 sebanyak 308 mahasiswa, PPG Gelombang 2 tahun 2023 sebanyak 218 mahasiswa, dan PPG Gelombang 1 tahun 2024 sebanyak 297 mahasiswa.

Dekan FKIP UMM Prof. Dr. Tisakti Handayani, MM mengatakan, pendidikan dan pelatihan KMD dan KML diperlukan oleh calon guru profesional. ”Dengan harapan dapat memberi bekal pengetahuan dasar, pengalaman praktis membina pramuka melalui kegiatan kepramukaan, ketika nanti telah menjadi guru profesional,” tuturnya. Peran guru dalam dunia pendidikan sangatlah penting. Karena tanpa guru, pendidikan yang berkualitas di suatu negara tidak dapat berjalan dengan semestinya. ”Guru sering disebut jantungnya pendidikan,” ujar Trisakti.

Makna tersebut menggambarkan guru dalam membimbing, mengarahkan, mendidik, serta memberikan contoh terbaik selama berada dalam institusi pendidikan maupun dalam kehidupan masyarakat. ”Guru memberikan inspirasi yang sangat berharga tentang hidup dan kehidupan agar menjadi sosok panutan yang dihormati dalam masyarakat,” imbuhnya. Guru, kata Trisakti, juga berjasa dalam membentuk karakter generasi penerus yang siap membangun Indonesia di masa depan. Untuk itu, ia menekankan peningkatan kualitas pendidikan harus terus mengikuti tantangan global menuju peradaban modern. Salah satunya melalui peningkatan kualitas guru dengan KMD dan KML tersebut.

Terpisah, Wakil Dekan II FKIP UMM Prof. Dr. Abdul Kadir Rahardjanto, M.Si menyebut Gerakan Pramuka tetap penting dan akan semakin penting di masa depan. ”Oleh karena itu, marilah dengan penuh tanggung jawab kita majukan bersama-sama, kita lakukan berbagai upaya untuk benar-benar memajukan Gerakan Pramuka di Kabupaten Malang,” terangnya. Ia berharap peserta KMD dan KML tersebut kelak akan menjadi pemimpin bangsa, tokoh-tokoh masyarakat, dan putra-putri yang andal yang membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi Indonesia. Gerakan Pramuka menjadi contoh dalam membangun watak yang berkarakter unggul dan leadership. ”Saya ingin karakter seperti ini, sifat-sifat kepemimpinan ini sejak dini ditanamkan pada seluruh anggota Gerakan Pramuka di sekolah,” ungkapnya.

Pada saat kegiatan api unggun,  Dr. Nur Subekti, M.T selaku Wakil Rektor III UMM Menyampaikan bahwa “ Kegiatan api unggun bukan hanya merupakan suatu bentuk kegiatan bakar membakar saja, namun lebih dari itu. Kegiatan api unggun ini merupakan sebuah simbol penerangan yang akan memberikan cahaya ditengah kegelapan”. Seperti kita ketahui bahwa api memiliki 2 sifat yang saling bertentangan yaitu sifat baik dan sifat buruk. Sehingga dalam kegiatan api unggun ini saya berpesan, Jadilah seperti api yang baik, dimana bisa mmemberikan penerangan dikala kegelapan dan memberikan kehangatan dikala kedinginan. Sehingga dikehidupan mendatang, sosok guru diharapkan menjadi contoh sosok manusia yang terus menerus memberikan manfaat ke sesama manusia. Namun jangan sekali-kali menjadi api yang memiliki sifat buruk, sehingga bisa menghancurkan atau merugikan orang-orang  disekitar kita.

Shared: