MALANG- Pendidikan juga bisa sebagai senjata terampuh untuk mengubah dan membangun sebuah negara. Hal ini ditegaskan Dr. Trisakti Handayani, M.M. dalam apel pembuka Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) dan Lanjut (KML), 8 Agustus lalu, di Bumi Perkemahan Sengkaling. Ada 175 peserta KMD dan 210 peserta KML dari berbagai daerah. Mereka juga merupakan mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan Angkatan I Tahun Ajaran 2022/2023 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Trisakti yang juga Dekan FKIP UMM melanjutkan, guru memiliki peran penting untuk mencetak generasi masa depan yang unggul. Maka dari itu, kualitas guru harus diperhatikan dan senantiasa ditingkatkan. Sehingga anak-anak didik didampingi dan mampu meraih potensi terbaik yang dimiliki. Menurutnya, kegiatan semacam ini dapat mendorong mahasiswa PPG menjadi pribadi yang tekun, rela berkorban, suka menolong sesama, dan teladan bagi orang lain. Semua itu akan bermuara pada meningkatnya kualitas pendidik dan berkontribusi pada upaya menjadikan Indonesia jaya. “Dalam program ini, Saudara akan dibentuk agar bisa menghadapi tantangan global. Melalui KMD dan KML ini, upaya pembentukan karakter akan berhasil. Semoga saudara bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik,” tutur Trisakti.
Pembukaan kegiatan kepramukaan ini sejatinya telah dilaksanakan secara daring pada Sabtu, 5 Agustus 2023, lalu. Dalam laporannya, Kaprodi Pendidikan Profesi Guru, Dr. Iin Hindun, M.Kes. menjelaskan bahwa kegiatan kepramukaan KMD dan KML ini akan dilaksanakan hingga 10 Agustus 2023 mendatang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan Pembina Pramuka dalam membina peserta didik. “Kegiatan KMD dan KML ini diharapkan dapat mengembangkan kompetensi kepribadian dan sosial guna melengkapi kompetensi lainnya yaitu kompetensi pedagogik dan profesional yang diharapkan dari lulusan PPG,” terang Iin. Karena itu, dalam kegiatan ini, para peserta tidak hanya diberi materi, namun juga diajari bagaimana menjadi pembina yang kompeten. Ada berbagai permainan dan agenda yang melatih mental mereka.
Salah satu peserta, Nurul Himmatul menilai, serangkaian program yang diikuti sangat seru. Kemasan yang disajikan oleh PPG FKIP UMM juga menarik dan membuat mereka bersemangat untuk turut serta. “Jujur saja, saya terakhir kali ikut kemah pramuka saat SMA. Hingga akhirnya bisa kembali berkemah bersama teman-teman. Bedanya, dulu kami dilatih sebagai peserta. Namun sekarang kami dilatih untuk menjadi pembina bagi anak-anak didik,” katanya. Menurutnya, ada banyak pengalaman yang bisa diperoleh berkat diskusi dengan calon guru lainnya. Ditambah lagi dengan games serta tantangan yang diberikan oleh para pelatih pramuka, sehingga menambah wawasan mereka tentang pramuka.